Fredy Muli (Nurdiansah/Bolanews)
Gresik United tak berdaya. Bermain di kandang lawannya, PSPS Pekanbaru di Stadion Kuansing Sport Centre, Selasa (6/3), dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) musim 2011/12, Laskar Joko Samudro harus takluk dengan skor telak 0-3.

Di laga itu, Gresik United memang tak bisa berbuat apa-apa. Kendati bisa sempat memberi perlawanan kepada sang tuan rumah di babak pertama, mereka tetap saja lebih banyak mendapat tekanan.

Yang lebih memilukan, anak-anak Gresik harus kecurian lebih dulu ketika laga baru berjalan 11 menit. Gol yang membuat Gresik tertinggal hingga babak pertama berakhir itu diciptakan oleh Zaenal Arif, eks Bomber Persib Bandung.

Namun tak hanya sampai di situ, Uston Nawawi cs. terus mendapat tekanan di babak kedua. Dua gol sekaligus kembali merobek gawang mereka yang dikawal Heri Prasetya. Dua gol yang kembali dicipta Zaenal Arif itupula yang membuat anak-anak Gresik akhirnya pulang dengan tangan hampa.

Menanggapi hasil itu, Fredy Muli mengaku kecewa. "Gol seharusnya bisa diantisipasi. Tapi, saya menyadari kami memiliki tim yang lemah hampir di semua lini. Kelemahan itupula yang membuat saya mengganti James Koko Lomel dengan Satyo Husodo pada babak kedua," terang Fredy pascapertandingan.

Kelemahan yang ada di dalam tim Gresik United sebenarnya sudah dirasakan Fredy jauh sebelum pertandingan melawan PSPS digelar. "Itu akibatnya jika kami memaksakan diri memakai pemain yang sesungguhnya kami persiapkan untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama," jelasnya.

Berbekal kekalahan itu, terlebih skuad yang dimiliki, Fredy pun meminta agar manajemen merekrut pemain yang punya kualitas berkiprah di pentas tertinggi. Permintaan itu sendiri kata Fredy sudah disanggupi. "Manajemen akan segera melakukan perombakan tim sebelum putaran kedua bergu

0 comments:

Post a Comment

 
Top