ULTRAS – Ulah Terampil Rasional, julukan suporter loyal Gresik – bersikap bijak. Mereka mendukung total Gresik United dan Persegres Jaka Samudra.
CaTaTaN : Slamet Oerip Prihadi
Sikap seperti inilah yang patut diacungi jempol. Arek-arek akar rumput (suporter maupun wartawan) tidak ingin terseret dalam arus konflik kaum elite sepak bola Nusantara. Mereka menyikapi realita yang berkembang dengan pikiran yang baik (positive thinking).
Gresik United vs Persiba Bantul 2006
Hal ini disampaikan oleh Sekum Ultras, Imam Junaedi Kusuma, kepada para wartawan yang meliput acara launching (pengenalan kepada public) tim Gresik United FC Divisi Utama PT LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo). Dua-duanya adalah asset berharga bagi masyarakat Gresik. “Tak hanya kedua tim itu, Ultras juga mendukung total tim U-17 Gresik atau tim U-21 Gresik. Bahkan juga tim bola voli Gresik. Tim olahraga apa pun kami dukung penuh,” tuturnya.
Persoalan dualisme pengelola kompetisi sepak bola professional: PT Liga Indonesia (LI) dan PT LPIS adalah persoalan para elite. Kalau toh mengusung risiko, itu risiko kaum elite. Tanggung jawab moral mereka. Dan, mereka harus bisa menyelesaikannya dengan baik. Jangan sampai para suporter dibawa-bawa dan dipecah-belah.
Fenomena kearifan Ultras, kearifan Bonek, dan semoga juga kearifan seluruh kelompok suporter, benar-benar mengagumkan. Kalau sudah begini, mereka bisa diibaratkan bagai Dewa yang berdiri di atas semua golongan, di atas kaum yang bertikai, mengamati dengan jernih, arif, sportif, fair (adil).
Inilah salah satu contoh betapa rakyat jelata lebih luas wawasan dan tinggi tingkat adaptasi dan persepsinya dibanding yang di atas sana. Mereka semakin cerdas. Tidak gampang digoyang, tidak mudah dipecah. Klub boleh dua, tapi Ultras tetap satu. Salam satu jiwa!
Para pecinta sepak bola lebih memikirkan nasib para pemain, para pelatih, dan proses pembinaan mereka. Kapan tim nasional Indonesia memiliki pemain-pemain kualitas Asia? Kapan pelatih Indonesia dihargai dunia internasional dan melatih klub J-League (Liga Jepang) misalnya.
* * * *
Sementara itu, manajemen Gresik United FC Divisi Utama juga bersikap low profile (rendah hati). “Kami menghormati dan mendoakan agar senior kita (Persegres Jaka Samudra ISL) mencapai prestasi terbaiknya. Gresik United Divisi Utama adalah klub junior yang mengakomodasi pemain-pemain lokal terbaik Gresik. Pemain-pemain lokal terbaik yang tak tertampung di Persegres. Saya yakin mereka akan mampu menjunjung nama besar Gresik,” kata GM PT Gresik United, H. Hadi Kusono.
Yang terjadi adalah saling mendukung, bukan persaingan atau rivalitas tidak sehat. “Karena itu, kami meminta Pemkab Gresik jangan diskriminatif. Saya percaya Pak Bupati Sambari (Halim Radianto) adalah tokoh Gresik yang bijaksana. Problem belum adanya izin pakai Stadion Petrokimia Putra saya kira hanya masalah miskomunikasi. Saya yakin Gresik United bisa memakai Stadion Petrokimia sebagai medan kandang,” kata Hadi Kusono usai memberikan sambutan dalam acara launching tersebut.
CEO Gresik United (GU), Mohammad Ali Muchid SE MM, dalam sambutannya menjelaskan mengapa GU ikut Divisi Utama? “Sebulan lalu dalam rapat PSSI di Jakarta, saya dan Pak Mujiono (tokoh bola Gresik) hadir. Saya lupa tanggalnya, tapi hari itu adalah hari terakhir masa pendaftaran klub Divisi Utama LPIS,” katanya.
Waktu itulah beberapa tokoh Ultras, dia tak mau menyebut nama, menelepon Mujiono. Mereka menginformasikan bahwa Gresik United PT Persegres Jaka Samudra berganti nama jadi Persegres. “Karena itu, teman-teman Ultras meminta agar Gresik United didaftarkan saja di Divisi Utama PT LPIS. Yo, tapi nggawe duwike sopo mbiayai (memakai uang siapa untuk membiayai) klub GU Divisi Utama? Begitu jawaban saya kepada teman Ultras. Tapi mereka tetap ngotot, wis talah Bah sing penting didaftarno disik (Sudahlah Abah, yang penting didaftarkan dulu).”
Inilah awal niat dan tekad membentuk tim Gresik United Divisi Utama yang kini bernaung di bawah PT Gresik United. “Karena itu, sekarang saya ganti nagih janji. Karena saudara-saudara Ultras yang mendesak GU Divisi Utama dibentuk, kami jajaran manajemen meminta dukungan penuh saudara-saudara Ultras. Salam satu jiwa!” kata Ali Muchid dalam sambutannya.
Sekitar 100 Ultras yang hadir dalam acara launching itu langsung menyambut permintaan Ali Muchid dengan teriakan serempak: “Sampek matek tetep ndukung GU (Sampai mati tetap mendukung GU)!”
Acara launching dikemas sederhana, tapi meriah dan pekat nuansa persaudaraan. Tidak ada ucapan negative dan menyudutkan pihak lain. “Paling tidak kami sudah melakukan antisipasi. Kalau sampai Persegres kena skorsing, tahun 2013 turun ke Divisi Tiga, Gresik masih punya GU Divisi Utama,” ujar Ali Muchid.
Kita belum tahu apa yang bakal terjadi dalam 3 sampai 6 bulan ke depan. Perang strategi di Jakarta dan daerah semakin naik intensitasnya. Langkah antisipasi dilakukan dengan cara masing-masing. Semoga sepak bola Merah-Putih tetap berkibar. Seperti yang telah dilakukan oleh skuad Garuda Muda U-23 kita. Amin.*

0 comments:

Post a Comment

 
Top