PERTANYAAN inilah yang sampai sekarang belum mendapatkan jawaban positif. Menurut CEO Gresik United (GU) Mohammad Ali Muchid, PT Petrokimia berdalih sudah ada MOU dengan Persegres.

Padahal infrastruktur yang berupa Stadion Petrokimia Gresik itu seharusnya bebas dimanfaatkan oleh klub sepak bola Gresik, baik Persegres ISL maupun GU IPL. “Prinsipnya tidak ada larangan bagi Gresik United untuk memakai Stadion Petrokimia sebagai medan laga home-nya,” kata Ferril Raymond Hattu, salah seorang direksi PT Petrokimia, mantan bintang Petrokimia Putra, bintang Timnas Indonesia, dan kini jadi fungsionaris Pengcab PSSI Surabaya itu.
“Yang penting kan GU memenuhi persyaratan yang ditetapkan, antara lain jangan sampai terjadi kerusuhan suporter di wilayah stadion dan sebagainya. Tapi yang berwenang menentukan stadion adalah Sasono Handito,” tambah Ferril. Sasono Handito adalah mantan kiper Persebaya dan Petrokimia Putra (juga pernah menjadi manajer Petrokimia Putra), dan sekarang menjadi salah seorang petinggi di PT Petrokimia.
Ali Muchid mengaku sudah menghadap Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto yang juga GM Persegres Jaka Samudra. “Beliau mengatakan bahwa soal izin pemakaian Stadion Petrokimia langsung diurus dengan pihak Petro saja,” kata Ali Muchid.
Lantas, kepada siapa GU memohon izin pemakaian Stadion Petrokimia? “Sampai sekarang belum ada jawaban dari pihak Petrokimia,” timpal manajer umum GU Sunyoto SE.
CEO GU Ali Muchid tetap berusaha keras untuk mendapatkan izin pakai Stadion Petrokimia. “Bila perlu kami akan menghadap Menteri BUMN, Pak Dahlan Iskan. Kami akan memohon rekomendasi beliau agar GU bisa memakai Stadion Petrokimia,” kata Ali Muchid.
Memang, seyogyanya, stadion bisa dipergunakan oleh klub mana pun di Gresik. Di sinilah bagian dari fungsi CSR (Corporate Social Responsibiliy) PT Petrokimia. Berdiri di tengah, tak perlu terlibat dalam konflik kubu ISL kontra kubu IPL.*

0 comments:

Post a Comment

 
Top