PARA pemainnya sudah teken kontrak. Jumat (16/12-2011) launching di RM Sumatera, Gresik, usai Shalat Jumat. Tinggal mendapatkan home ground (stadion).
CaTaTaN : Slamet Oerip Prihadi
Kamis (15/12-2011) sore di Gresik, di
warkop (warung kopi) pinggir jalan yang sederhana. CEO (Chief Executive
Officer) Gresik United (GU) Divisi Utama LPIS (Liga Prima Indonesia
Sportindo), Ali Muchid, ngopi santai di situ. Dia kaget ketika kami
bersama wartawan JTV (Satus Persen Jatim) Ambari dan wartawan Jawa Pos
yang masih muda Rendra menghampirinya. Dia tak menyangka arek-arek
wartawan mengunjunginya di warkop merakyat itu.
Sore itu langit Gresik tertutup mendung
tebal, tapi belum hujan. Ali Muchid begitu familiar, terbuka, dan sangat
melayani para wartawan (komunikator massa). Suasana kekeluargaan
seperti ini agak sulit ditemui di markas Persegres (yang semula bernama
Gresik United). Hanya dengan pelatih kepala Freddy Muli, para kuli
disket bisa mendapatkan suasana komunikatif seperti ini.
Manajemen klub professional pertama-tama
yang mesti dilakukan adalah “bagaimana menjual klubnya” agar
digandrungi dan makin digandrungi para suporter dan penggila sepak bola
dalam wilayah yang lebih luas dari Kabupaten Gresik. Ini bagian penting
dari showbiz dan industri sepak bola Indonesia.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya,
kritikan atau masukan ini harus kami sampaikan kepada manajemen
Persegres Joko Samudro. Wartawan memang insan jelata, tapi mereka adalah
komunikator massa, insan yang bertugas memberikan warta yang
sebanyak-banyaknya kepada publik atau audience yang “menguntungkan” klub
bersangkutan. Pujiannya menguntungkan, kritikannya konstruktif dan
bermanfaat bagi klub.
* * * *
Senin (12/12-2011) malam para pemain GU Divisi Utama sudah teken kontrak. “Tinggal mendapatkan pemain asing, utamanya stopper,” tutur Ali Muchid. Yang sudah teken kontrak 27 pemain, semuanya pemain lokal dan sebagian besar putra asli Gresik.
Daftar pemain GU yang sudah teken kontrak:
Kiper:
Ahmad Nurosyadi
Nugroho Bramantika
Kusnul Khuluq
Belakang:
Arifin (arek Gresik mantan pemain Persiram Raja Ampat)
Hendrik (Gresik Putra – Grestra)
Kurniadi Tsalatsa
Hery Sanusi
Hery Purnomo
Tengah:
Ahmad Faris (Grestra)
Cahya Putra Negara
Fadli Sanusi
Mulyanan
Yossy
Sunari
Dennys
Nyrul Huda (Grestra)
Iswadi
Ismail (Grestra)
Rizal
Nanda Novelan (Grestra)
Adi Kurniawan (Grestra)
Depan:
Andre Kurnia
Wimba Sutan
Ari Teguh (Grestra)
Teddy
Amirul Syafa’at (Grestra)
Fandi
“Jika Gresik United ISL tidak berganti
nama dengan Persegres, kami tidak akan membentuk Gresik United Divisi
Utama ini,” kata Ali Muchid. “Kami sudah menghadap Bupati Gresik Sambari
(Halim Radianto) untuk mohon restu.”
Kini, Gresik United Divisi Utama LPIS
sudah siap tempur. “Yang belum tuntas tinggal masalah stadion. Kami
sudah mengajukan permohonan kepada pihak pengelola Stadion Petrokimia,
tapi mereka tidak berani mengabulkan dengan dalih sudah ada MOU dengan
Persegres. Ketika hal ini kami sampaikan kepada Pak Bupati, beliau
mengatakan masalah pemakaian Stadion Petrokimia adalah wewenang
pengelola (PT Petrokimia),” jelas Ali Muchid.
Namun, sebagai CEO, Ali Muchid akan terus berjuang agar Stadion Petrokimia bisa menjadi home ground
GU Divisi Utama. “Yang penting kan jadwal tandingnya tidak berbarengan
dengan Persegres,” kata tokoh lama sepak bola di Gresik itu.
Andaikata GU Divisi Utama tetap
dipersulit untuk mendapatkan izin sewa/pakai Stadion Petrokimia, Ali
Muchid akan nekad menghubungi manajemen Persela untuk mendapatkan izin
pakai Stadion Surajaya. Alternatif lainnya adalah Stadion Gelora 10
Nopember. “Harusnya pengelola Stadion Petrokimia bersikap netral.
Kecuali Persegres sudah mengontrak Stadion Petrokimia selama satu musim
penuh. Ini kan tidak,” ujarnya kesal.
Tentang Persegres, Ali Muchid
berkomentar sedikit, ”Kalau saya boleh memberikan saran, silakan Pak
Sambari mengubah nama Gresik United menjadi Persegres, tapi pakailah
logo aslinya. Mengapa tiba-tiba logonya diubah begitu saja. Kalau mau
kembali ke Persegres sebaiknya ya menjadi Persegres yang asli sekalian.”
*
0 comments:
Post a Comment