SUMBAR yang beraroma over confidence Miroslav Janu, pelatih Laskar Joko Tingkir, berhasil dibungkam oleh Freddy Muli, arsitek Gresik United yang kini bernama Persegres (GU Persegres).
CaTaTaN: Slamet Oerip Prihadi
Pertandingan ini adalah bukti nyata bahwa pelatih lokal bisa menumbangkan pelatih asing! Memang, ini kemenangan tim dan perjuangan tim GU Persegres. Namun, sangat jelas perubahan strategi yang dilakukan Freddy Muli di babak II berhasil membawa klub debutan ISL, GU Persegres, memenangkan laga atas tim mapan Persela yang diarsiteki pelatih asing berkelas. Ini bukti nyata bahwa pelatih lokal pun juga berkelas! GU Persegres menang 3-2 (1-1) atas Persela (yang 6 Desember lalu sukses menumbangkan Arema Indonesia 1-0).
H-1, Jumat pagi 9 Desember, ketika memimpin arek-arek Persela menjajal lapangan di Stadion Petrokimia Gresik, Miroslav Janu berkoar: “Tiga poin lagi di Gresik!” Seolah klub debutan Gresik ini dengan mudah takluk begitu saja.
Jumat (9/12) malam, ketika diberitahukan bahwa Miroslav Janu optimistis akan menang lagi di Gresik, Freddy Muli tersenyum. Tidak gusar dan tidak emosional. “Mungkin Janu menyangka banyak pemain pilar Persegres yang tidak bisa main. Wajar saja dia berkata begitu. Tapi, lihat saja nanti di lapangan,” ujar Freddy.
Hebat! Persiapan GU Persegres amat mepet. Hanya dua minggu. Rekrutmen pemain asing juga terjadi di hari-hari mendekati awal kompetisi. Langsung tur maut ke kandang Persiwa Wamena (1 Desember) dan Persipura (5 Desember). Tiba di Wamena tanggal 1 Desember pagi, sorenya langsung tanding. Dalam kondisi yang amat payah, GU Persegres kalah 2-4. Kalah , tapi bisa menyarangkan 2 gol ke gawang Persiwa. Bandingkan dengan hasil laga Persiwa versus Persiba Balikpapan (tim mapan dengan persiapan panjang) 2-0. Kalah 2 gol dan Persiba tidak mampu menyarangkan 1 gol pun. Antiklimaks bagi Persiba yang sukses mereka menahan seri Persipura 3-3 di Stadion Mandala Jayapura.
Di kandang sang juara ISL 2010-2011, Persipura, GU kalah lagi 1-3. Kalah, tapi masih bisa menyarangkan 1 gol. Itulah sebabnya asisten pelatih Persipura, Metu Duaramuri, berkata: “GU adalah tim yang bagus. Bukan sembarang tim yang bisa membikin gol di kandang Persiwa.”
Kemenangan perdana di kandang sendiri atas Persela memiliki arti yang sangat penting bagi GU. Selain meninggalkan posisi juru kunci klasemen, moral tempur para pemain GU kembali bangkit. Secara bertahap, grafik permainan arek-arek GU Persegres naik. High pressure yang diterapkan Freddy Muli di babak II, hasilnya positif. Dan, ini yang tak kalah penting, mesin gol Cristian Gaston Castano sementara ini bertengger di puncak “klasemen” top scorers.
Satu lagi yang sangat penting, ternyata dulur-dulur Ultras membanjiri Stadion Petrokimia Gresik. Mereka tidak memboikot, mereka akhirnya tidak tega membiarkan skuad GU Persegres berjuang sendiri di “rumahnya.” Alhamdulillah. *

0 comments:

Post a Comment

 
Top