Djoko ingin diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk membentuk karakter tim Gresik United sesuai dengan keinginannya.

Djoko Susilo - Persegres Gresik United (GOAL.com/Hamzah Arfah)
Hamzah Arfah
Sebagai pelatih baru Gresik United, Djoko Susilo akan mengemban tugas yang tak mudah. Ia dibebani manajemen untuk mempertahankan tim kebanggaan warga Gresik itu, tetap berlaga di Indonesia Super League (ISL) musim depan alias tidak terdegradasi di akhir kompetisi.

Karenanya, Djoko meminta manajemen Gresik United maupun pihak-pihak lain untuk tidak mencampuri wewenangnya sebagai pelatih. Dengan begitu, pelatih asal Malang ini yakin akan mampu membangun tim yang solid.

“Saya tetap tidak mau ada yang ikut campur tangan di dalamnya. Ini urusan teknis, dan urusan teknis itu sudah menjadi wewenang saya sendiri sebagai pelatih kepala,” ungkap Djoko Susilo kepada GOAL.com Indonesia.

Untuk urusan itu, mantan pelatih Persiwa Wamena dan Persela Lamongan ini mengaku, sudah berkomitmen dengan pihak manajemen Gresik United maupun Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto. Intinya, Djoko ingin diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk membentuk karakter tim Gresik United sesuai dengan keinginannya.

“Baik atau buruknya klub ini, ada di tangan saya. Kalau prestasi klub ini semakin jeblok dan tidak sesuai dengan target, itu sama saja dengan menghancurkan reputasi saya sendiri,” terang Djoko.

Hal tersebut didasarkan pada pengalaman dari pelatih-pelatih Gresik United sebelumnya. Sebab banyak nada sumbang yang muncul di kalangan pecinta sepakbola Gresik, jika manajemen Gresik United malah memiliki kuasa yang lebih dominan dalam bidang tersebut, ketimbang pelatih kepala itu sendiri.

Baik itu selama era kepelatihan Gomes de Oliviera (sebelum kompetisi dimulai), Freddy Muli (putaran pertama ISL) maupun Abdulrahman Gurning (yang baru saja dipecat). Bisa jadi, pelatih dengan karakter sekeras apapun, pasti menjadi seperti macan ompong, kalau mendapat campur tangan terlalu besar dari pihak di luar kendali pelatih.

Sementara itu, ditemui secara terpisah, manajer Gresik United, Thoriq Majiddanor menegaskan, kewenangan teknis tetap menjadi hak penuh sang pelatih. Ia menolak, jika jajarannya dikatakan terlalu mencampuri urusan wewenang tersebut. “Kami dari manajemen, takkan sedikit pun mencampuri soal teknis,” janji Jiddan, sapaan akrab Thoriq Majiddanor. (gk-43)

0 comments:

Post a Comment

 
Top