Kamis, 17 November 2011 11:27:52 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Ada yang menarik dalam pertemuan 34 klub calon anggota Divisi Utama dan 21 Pengprov PSSI di Brawijaya Ballroom, Novotel Surabaya Hotel & Suites, Rabu (16/11/2011) kemarin malam. Salah satu perwakilan klub yang hadir meminta kedua kubu, Pro Indonesian Super League (ISL) dan Pro Indonesian Permier League (IPL) duduk bersama dan bertaubat.

Usul ini disampaikan wakil dari PSS Sleman. Joko Waluyo. Menurut Joko, klub lah yang menjadi korban atas pertempuran kedua kubu ini. Apalagi kedua kubu juga sama-sama merasa paling benar, dan dasar yang diambil pun sama, yakni statuta.

"Kami klub kecil betul-betul merasa resah. Rasanya seperti pepatah gajah sama gajah bertempur, pelanduk mati di tengah-tengah,"kata Joko.

Merasa menjadi korban, Joko meminta keduanya duduk bersama dan ngobrol. Ia juga mengusulkan KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus, sebagai penengah atas kisruh sepakbola nasional yang tak kunjung surut ini.

"Biar diajak ke masjid. Mari bersama-sama Shalat Tahajud, istiharah," lanjut pria paruh baya ini. "Kalau dengan cara itu tidak tuntas, hehe. Masa sih sudah sepuh-sepuh kok ngak sadar," pungkas pria yang datang pertama di lokasi pertemuan ini.[sya/kun]

0 comments:

Post a Comment

 
Top