GRESIK - Teka-teki siapa pihak penyandang dana bagi Gresik United (GU) dalam melakoni musim kompetisi tahun ini terus bergulir. Setelah wacana pendanaan dari lima perusahaan besar di Gresik belum ada buktinya, kini tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu dikabarkan mulai merapat dengan salah satu perusahaan migas di Gresik.
   
Perusahaan migas yang disebut-sebut bakal menjadi sponsorship tim leburan Petrokimia Putra dan Persegres itu salah satunya adalah PT Gresik Migas. Kabar tersebut kontan saja semakin meramaikan deretan perusahaan yang masuk daftar partner GU dalam melakoni kompetisi versi profesional tanpa APBD.

Sebelumnya, jajaran pengurus GU sudah mengincar PT Petrokimia Gresik, PT Semen Gresik, PT Samator Gas Industri Gresik, PT Smelting, dan PT Wilmar Nabati sebagai mitranya. "Kelihatannya memang seperti itu, sebab nama perusahaan tersebut sudah sering dibicarakan sejak awal pembentukan pengurus GU," ujar direktur PT Persegres Jaka Samudra Gresik Syamsul Huda, Kamis (1/9).

Syamsul mengatakan, seperti perusahaan lainnya, pihaknya bakal mengkaji dahulu mengenai peluang-peluang yang memungkinkan tujuan upaya tersebut tercapai. Namun, meski sudah masuk nama PT Gresik Migas, tidak berarti mengerucutkan peluang lima perusahaan lainnya.

Bahkan, lanjut manajer tim bola voli putri Gresik Petrokimia itu, dalam beberapa pekan ke depan bisa jadi jumlahnya semakin bertambah. "Kami tidak akan membatasi berapa dan sampai kapan akan mencari perusahaan penyandang dana. Kalau memang jumlahnya sudah tercukupi, baru kami akan berhenti," cetus Syamsul.

Rencananya, akhir pekan ini sudah ada pembicaraan di internal pengurus GU terkait kerja sama finansial dengan pihak perusahaan. "Kami sementara ini masih menunggu kesediaan pak Bupati (Sambari Halim Radianto, Red) dulu. Tapi kemungkinan Sabtu besok persoalan ini akan dibahas dalam rapat," tutur dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) itu.

Manajer keuangan GU Abdul Hamid ketika dikonfirmasi membenarkan pernyataan Syamsul itu. Menurut Hamid, arahan untuk menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan migas memang sudah tercetus. Hanya, upaya tersebut masih perlu difinalisasi dengan berbagai pertimbangan.

"Perusahaan tersebut kan masih tergolong baru, jadi masih terlalu riskan jika kami harus menggandengnya sebagai penyandang dana. Tapi kami akan coba cari perusahaan swasta lainnya yang dinilai lebih mampu," sebut ketua Komisi B DPRD Gresik itu. PT Gresik Migas merupakan perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Jika memang GU akhirnya jadi menggandeng PT Gresik Migas, pengurus GU sepertinya harus bisa menyiapkan penyandang dana tambahan. Pasalnya, pundi-pundi keuangan PT Gresik Migas dalam kurun waktu setahun kemarin sempat kolaps. Bahkan sebagai BUMD perusahaan ini masih mendapat kucuran dana bantuan dari Pemkab Gresik. (ren/ko)

0 comments:

Post a Comment

 
Top