Nama Lengkap : Widodo C Putro

Profesi : Pelatih

Tempat Lahir : Cilacap, Jawa Tengah

Tanggal Lahir : Selasa, 8 September 1970

Zodiac : Virgo

Warga Negara : Indonesia

Lebih Dekat dengan Widodo Cahyono Putro

Nama Widodo Cahyono Putro tentu tak asing lagi di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Tak hanya karena jabatan asisten pelatih timnas yang kini ia emban, tapi juga prestasi fenomenalnya sebagai pemain.

Eks striker kelahiran Cilacap, 8 November 1970, ini adalah pemain Indonesia pertama yang berhasil mencetak gol di putaran final Piala Asia—even internasional tertinggi yang pernah diikuti Indonesia hingga saat ini. Gol itu jadi lebih spesial karena dicetak saat Indonesia melakoni partai debut di Piala Asia pada tahun 1996. Tak tanggung-tanggung, gol bersejarah tersebut dibuatnya ke gawang juara Piala Teluk waktu itu: Kuwait.

Lebih hebatnya lagi, aksi akrobatik Widodo saat menceploskan bola membuat gol itu dinobatkan sebagai Gol Terbaik Piala Asia 1996. Prestasi ini hanya hampir disamai oleh Ponaryo Astaman dan Elie Aiboy di Piala Asia 2004.

Karir profesional Widodo dimulai dari klub Galatama, Warna Agung (1990). Empat tahun kemudian ia pindah ke Petrokimia Gresik, ketika kompetisi Galatama dan Perserikatan baru saja dilebur menjadi Liga Indonesia. Saat membela Petrokimia (1994-1998) inilah prestasi Widodo melejit, membuatnya selalu masuk timnas.

Di Gresik ia juga hanya bertahan selama empat tahun, sebelum kemudian pindah ke Jakarta untuk membela Persija selama (lagi-lagi) empat tahun. Sayang, meski tiga kali bergabung dengan klub papan atas Indonesia, Widodo tak kunjung meraih trofi.

Ketika merasa masa keemasannya sudah habis, ia memilih kembali ke Petrokimia pada tahun 2002. Sungguh keputusan tepat, sebab ia langsung meraih gelar juara Liga Indonesia pertamanya, sekaligus juga satu-satunya, di akhir musim pertama comeback-nya ke Gresik.

Tahun 2004, secara resmi Widodo gantung sepatu. Karir sepak bolanya berlanjut ke area teknik dengan menjadi pelatih Petrokimia yang pada tahun 2003 terdegradasi ke Divisi I. Setelah itu ia sempat menjadi asisten pelatih di Persijap Jepara selama dua tahun, sebelum kemudian dipercaya sebagai asisten pelatih timnas (2006-2008).

Sehabis menangani timnas ia kembali berkiprah di level klub dengan menjadi asisten M. Basri di Persela Lamongan. Ketika M. Basri dipecat, Widodo naik pangkat menjadi pelatih utama meski hanya sampai pertengahan musim 2009/10. Selepas dari Persela itulah ia terpilih sebagai asisten Alfred Riedl di timnas hingga sekarang.

Sepanjang 1991-1999, Widodo nyaris tampil pada semua event yang diikuti timnas, mulai dari SEA Games, Pra-Piala Dunia, Pra-Piala Asia, Piala Tiger, dan putaran final Piala Asia. Dari 55 cap, ia sukses mencetak 13 gol untuk timnas. Rasanya bukan rekor yang buruk mengingat salah satu golnya merupakan sejarah bagi Indonesia di pentas internasional.

Meski sudah menyatakan pensiun setahun sebelumnya, nama Widodo masuk daftar pemain timnas yang berangkat ke Piala Asia 2000 di Lebanon. Ia memang tak semenit pun diturunkan, namun kehadirannya di bangku cadangan mampu memotivasi rekan-rekannya di atas lapangan.

Gol Indah - Gol Salto Widodo C. Putro

Gol ini dicetak pada pergelaran putaran final Piala Asia 1996 saat Indonesiaberhadapan dengan Kuwait. Gol tersebut dicetak pada menit ke 20',dan dengan gol tersebut sekaligus Indonesia memimpin sementara 1 - 0.

Kronologis terjadinya gol tersebut adalah saat pemain Indonesia membawa bola dari sayap sebelah kanan pertahana timKuwait, kemudian langsung di crossing ke dalam daerah kotak pinalti, dan langsung saja dengan tendangan saltonya Widodo menendang bola tersebut dan bola tersebut langsung bersarang ke pojok kiri atas gawang dari Kuwait.

Indahnya gol tersebut langsung melambungkan nama Widodo C. Putro dan istimewanya lagi gol yang dibuatnya tersebut dinobatkan sebagai gol terbaik pada even Piala Asia 1996.
Sayang gol ini tak mampu membawa Indonesia memenangkan pertandingan. Kuwait berhasil melesakkan dua gol di babak kedua lewat Hani Al-Saqer dan Bader Al-Halabeej. Sedangkan gol Indonesia lainnya dicetak oleh Ronny Wabia.



Indonesia juga gagal lolos ke babak selanjutnya. Sebab pada dua pertandingan lainnya, Indonesia kalah 2-4 dari Korea Selatan dan ditekuk Uni Emirat Arab 0-2. Ini merupakan kali pertama Indonesia tampil di putaran final Piala Asia.

0 comments:

Post a Comment

 
Top